Jumat, 07 Desember 2012

Kata Sandang


Sandang mungkin kata yang sedikit asing bagi anda. Waktu pertama kali saya mendengar tentang kata sandang, yang terlintas dipikiran saya waktu itu berhubungan dengan kebutuhan manusia: sandang, pangan, dan papan. Maklum saja, waktu mendengar hal itu ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Cukup basa-basinya, kita langsung ke pokok penulisan saya kali ini, yaitu tentang penggunaan kata sandang. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
  1. Di tribun kemenangan itu Sang Merah Putih berkibar dengan membanggakan.
  2. Sri Baginda hadir di tengah-tengah para korban tanah longsor yang terjadi kemarin sore.
  3. Hang Tuah membalut lukanya dengan kain putih.
  4. Dang Merdu adalah tokoh terkenal dalam hikayat sastra Melayu.
  5. Para dermawan dengan tulus menyisihkan sebagian hartanya untuk korban bencana.
  6. Si perampok itu berhasil menggasak uang tunai sebesar Rp 1,6 T.
Kata-kata yang dicetak miring dalam kalimat tersebut merupakan kata sandang. Kata sandang adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah benda. Kata sandang terbagi menjadi tiga kelompok.
  1. Kata sandang menyatakan jumlah tunggal.
    1. Kata sang dilekatkan pada manusia atau benda unik dengan maksud meningkatkan martabat. Kata ini sering dipakai sebagai gurauan atau sindiran.
    2. Kata sri digunakan untuk manusia yang memiliki martabat tinggi dalam keagamaan dan kerajaan.
    3. Kata hang digunakan untuk laki-laki yang dihormati, tetapi pemakaiannya terbatas pada hal dan cerita kesastraan lama.
    4. Kata dang digunakan untuk wanita yang dihormati, tetapi pemakaiannya terbatas pada hal dan cerita kesastraan lama.
  2. Kata sandang menyatakan jumlah banyak: para.
  3. Kata sandang bermakna netral: si.
Sepertinya itu saja yang saya tahu mengenai penggunaan kata sandang. Semoga bermanfaat bagi anda. Jika ada kesalahan dalam penulisan, saya mohon maaf. Mohon komentarya ya..
Terima Kasih..


0 komentar:

Posting Komentar