Sudah menjadi kebiasan banyak orang (terutama penulis) ketika memasukkan file ke dalam komputer biasanya sembarangan, bercampur aduk menjadi satu, ada file dokumen, musik, video, wallpaper, halaman situs yang kita download, dan lain sebagainya, sehingga kalau pada suatu saat kita butuh suatu file kadang-kadang kita kebingungan di mana kita menyimpannya dulu, masih untung apabila kita ingat nama file tersebut, karena mungkin kita bisa menggunakan fasilitas search yang dimiliki Windows atau menggunakan program pencari seperti Everything atau Google Desktop, tetapi bagaimana kalau kita lupa nama file tersebut. kita mulai kebingungan dan file tersebut tidak ketemu-ketemu.
Sebenarnya tips ini murni hasil pengalaman penulis dalam mengelola file yang berada dalam komputer penulis, lalu penulis sedikit demi sedikit mulai mengorganisasikan/mengklasifikasikan file-file tersebut sesuai dengan kategori masing-masing, sebelum masuk kepada pembahasan ada baiknya atur file-file anda hingga seperti berikut :
- jika anda mempunyai banyak program mentah (program installer) sebaiknya seluruh program tersebut anda kompres dengan menggunakan software kompresi yang sering anda gunakan. hal ini perlu dilakukan karena terdapat virus yang dapat menginjekkan kode ke dalam program yang tidak dikompresi, salah satunya virus w32.sality. Sehingga apabila kita mengkompresi program tersebut virus-virus tersebut tidak dapat menginfeksi program installer yang kita miliki.
- Usahakan file dokumen kita tidak disimpan di Drive C, karena kalau suatu saat kita akan menginstall ulang komputer kita kita tidak perlu membuat back-up file kita. Usahakan file yang disimpan di Drive C tidak terlalu penting, atau file yang dibuat untuk sementara.
- Sebaiknya anda membuat sebuah partisi yang khusus untuk dokumen kita dan usahakan tidak di Drive C (biasanya drive System Windows)
- Buat folder-folder yang sesuai dengan kategori file yang kita miliki
- Masukkan file-file sesuai kategori yang telah kita buat tadi.
- Hapus file yang sekiranya tidak penting
- Selesai
Contoh :
- Misalnya kita pilih drive yang akan kita gunakan adalah Drive D
- buatlah folder-folder sesuai kategori misal (berikut dengan sub-foldernya) contoh :
- Master atau Program (folder yang digunakan untuk menyimpan program yang kita miliki)
- Dokumen atau Data (folder yang digunakan untuk menyimpan dokumen word, excel, powerpoint, Coreldraw, dan lain sebagainya)
- Ebook atau Buku (folder untuk menempatkan file ebook yang anda miliki)
- Foto (folder khusus untuk foto-foto yang kita miliki)
- Video (folder khusus untuk file video yang kita miliki)
- Wallpaper (folder yang digunakan untuk menyimpan wallpaper kita, sebaiknya dipisahkan dengan file foto yang kita miliki)
- Tugas atau Job atau Kerjaan (folder untuk menyimpan file-file pekerjaan kita, berbeda dengan folder data yang dikhususkan untuk file data pribadi kita)
- Numpang atau Titip (folder khusus bagi bagi file-file teman kita, yang sifatnya sementara atau untuk memudahkan kita ketika teman kita meminta file tersebut kembali)
- Lain-lain (folder yang digunakan bila kita bingung kategori file tersebut)
- dan folder-folder lainnya yang sesuai dengan kategori yang anda inginkan
- Folder Master memiliki sub folder : Driver, Office, Font, Multimedia, Grapik, Antivirus, benchmark, Tools, Internet Tools, dll.
- Folder Dokumen memiliki sub folder : Pribadi, anak-anak, penting, campur-campur, surat, dll.
- Folder Ebook memiliki sub folder : Novel, Ilmiah, Buku Sekolah, Blogging, Internet, Komputer, Office, dll.
- Folder Photo memiliki sub folder : Pribadi, Friends, Narsis, Holiday, Gambar, Wallpaper, Juventus, dll.
- Folder Video memiliki sub folder : Tempo dulu, Sekolah, teman-teman, Narsis, Pacar, Facebook, dll.
- Folder Wallpaper memiliki sub folder : Alami, Vehincle, Animal, Job, Dunia, Peta, Atlas, pilihan, dll.
- Folder Tugas memiliki sub folder : Kantor, Freelance, Editing Photo, Kerjaan, dll.
Setelah semua folder telah kita buat, langkah selanjutnya adalah memasukkan file-file yang anda miliki sesuai dengan kategori/klasifikasi yang telah kita buat tadi.
Bila semua file telah kita masukkan ke dalam folder seluruhnya, buanglah file-file yang dianggap tidak perlu.
Berikut contoh pengklasifikasian file-file yang kita miliki, tulisan ini murni dari pengalaman pribadi penulis, sehingga apabila ada di antara pembaca sekalian kurang berkenan mohon maklumnya.
0 komentar:
Posting Komentar